Rabu, 09 Maret 2016

Sejarah penangkapan Sukarno, dari Banceuy hingga Sukamiskin

Masuk keluar penjara bagi sukarno adalah sebuah konsekuensi perjuangan. Penjara telah menyimpan banyak sekali sejarah dalam hidup sang proklamator kita, mulai dari penjara Banceuy hingga penjara sukamiskin. Bahkan ada salah satu kisah dalam hidup sang proklamator kita, di mana ia di penjarakan karena di anggap menjadi ancaman bagi Hindia Belanda dengan aktivitas politiknya di wadah PNI dengan alasan yang masih simpang siur alias tidak Jelas !.



Hal ini terjadi pada tanggal 29 Desember 1929 di mana dia di tangkap oleh polisi belanda dan di masukan ke dalam penjara Banceuy. Penangkapannya sendiri sudah sampai di negeri Belanda sana, hanya tinggal soal momentum. Hari penangkapan itu sendiri Sukarno tengah mengadakan rapat di perbatasan Yogya - Solo. Rapatnya berlangsung dengan sangat khidmat terlebih beberapa hari sebelumnya, empat orang pejuang kemerdekaan telah mendapat hukuman gantung di Ciamis Jawa Barat.

Rapat yang berlangsung hingga ujung malam itu jugalah yang pertama kali membahas mengenai isu perang pasifik. Ya Perang pasifik itu sendiri baru terjadi pada tahun 1945 dan akan menjadi cerita tersendiri dalam dunia ini. Sementara itu saat rapat telah berakhir Sukarno dan beberapa kawan perjuangan menginap di rumah Suyadi, yang juga merupakan seorang aktifis PNI yang berprofesi sebagai pengacara.

Saat ini belum genap pukul empat pagi, terdengar suara perintah untuk mengepung seluruh rumah dan menjaga pintu yang terkunci. Dan dari arah depan terdengar suara gebukan pintu yang memcah subuh yang masih sangat hening. Sukarno saat itu hanya duduk sedikit gemetar di ujung ranjang. Gemetar bukan karena takut, tetapi karena masih letih karena penat yang belum pergi di tambah dengan nasib yang masih belum menentu.

Sukarno dan beberapa aktifis lainnya seperti Gatot Mangkupraja, Maskun dan Supriadanata di tangkap polisi dan di kawal ker ruang tahanan sementara Mergangsan menanti jadwal keberangkatan kereta ke Bandung. Saat bereda di dalam kereta Sukarno dan rekannya di masukan ke dalam sebuah rangkaian gerbong khusus.

Selama 12 jam perjalan di habiskan Bung Karno untuk menatap wajah polisi Belanda yang bengis, tertidur dan melamun. Hal ini bukan tanpa sebab, selama perjalanan Sukarno di larang berbicara ke siapa saja kecuali izin ketoilet, bicara ke diri sendiri pun di larang. Setelah melawati 12 Jam perjalanan, pagi hari 30 Desember 1929 Sukarno di turunka di Cicalengka 20 Kilometer sebelum Bandung.

Hal ini di karenakan di takutkan kalau kedatangan Sukarno akan memancing keributan di sekitar Stasiun Bandung. Perjalan dari Bandung ke Cicalengka sendiri memakan waktu selama 60 menit, hingga akhirnya mereka di berhentikan di rumah penjara Baceuy. Banceuy sendiri di bagi menjadi dua buah bagian penjara yang masing masing di fungsikan sebagai sel tahanan untuk penjara kelas "pepetek" dan tahanan Politik


                                                       Banceuy Tempo Dulu

Sukarno yang merupakan tahanan Politik di tempatkan di sel Blok F kamar no 4. Lebar sel yang di tempati Sukarno hanya 1,5 meter persegi yang separuhnya sudah terpakai untuk tidur. Selnya juga memiliki kondisi pengap, tak berjendela, berpintu besi, dengan tambahan lubang kecil untuk melihat lurus ke depan.

Selama delapan bulan di Banceuy, Sukarno "berteman" hanya dengan ciciak cicak di dinding, yang selalu di baginya jatah makanan untuk cicak tersebut. Teman lain Sukarno adalah bayangan - bayangan gaib yang masih tidak jelas asal usulnya bagi Sukarno hingga akhir ayatnya.

Ada juga bayangan yang senantiasa muncul ketika ia merebahkan diri dan memejamkan mata. Seketika tangannya berubah menjadi besar, makin besar sampai terasa memenuhi ruangan sel tersebut, lalu kemudian mengecil dan makin kecil hingga kembali ukutan normal. Selain itu saat malam telah larut dan terasa sunyi, Bung Karno juga sering kali mendengar siul suara burung perkutut yang terasa sangat ganjil. Hal ini jelas aneh karena burung perkutut tidak hidup di sekitar penjara dan hanya Sukarno lah yang mendengar suara siul tersebut.

                                                 
                                                     Sel Sukarno di Banceuy

Delapan bulan kemudian dalam sebuah sidang monumental yang menghasilkan sebuah pembelaan politiknya yang kesohor berjudul "Indonesia menggugat", Sukarno di ganjar dengan putusan empat tahun penjara, dan juga pemindahan dari penjara Banceuy ke penjara Sukamiskin.

Untungnya banyak ahli hukum dari negeri Belanda sana yang memprotes dan mengkritik hukuman yang di berikan kepada Sukarno dengan alasan tidak memiliki dasar, dan tidak bisa di buktikan dalam persidangan. Sebagai akibatnya Sukarno mendapat pengurangan hukuman penjara selama dua tahun.

 Andries Cornelis Dirk de Graeff

Tetapi hal itu tidak berlangsung dengan baik kepada Gubernur Hindia belada Andries Cornelis Dirk de Graeff yang karena telah mengubah masa hukuman Sukarno, menyebabkan jabatan yang di sandangnya sejak tahun 1926 menjadi Goyah.

Selain itu walaupun di Penjara di Sukamiskin, Sukarno masih bisa mendapat informasi dari liuar dengan sandi - sandi telur yang di kirimkan istrinya Inggit Garnasih. Sebagai contoh sebelum telut itu Sukarno akan merabanya terlebih dahulu, dan jika menemukan satu lubang jarum berarti keadaan lancar, jika menemumkan dua berarti ada kawan pejuang yang tertangkap, dan jika mendapat tiga berarti ada penyergapan ke markas aktifis secara besar besaran.

Selain itu ada juga siasat lain yang di siapkan oleh Sukarno, di mana ia juga menggunakan al-quran yang di kirimkan Inggit. Bung Karno pun segera mengingat tanggal di kirimkannya Al-Quran dan membuka surah pada halaman yang sesuai dengan tanggal tersebut. Dia pun akan meraba bagian bawah halaman yang di maksud dan abjad yang di titik akan di rangkai menjadi kata. Kata menjadi, kalimat sehingga terciptalah informasi.

Selama di Penjara Sukarno juga di jadikan tahanan politik paling di waspadai. Dia di tempatkan dekat ruangan direktur penjara sehingga penjagaan akan menjadi ketat dengan sendirinya. Dia pun juga di perkerjakan di tempat percetakan, di mana ia akan mengangkat dan menarik puluhan rim kerta dan memotongnya menjadi buku catatan. Tapi ada satu perkerjaan yang paling di benci Sukarno, yaitu membuat garis - garis potong lembar demi lembar.


Bahkan dalam hal makan siang pun Sukarno tidak di izinkan berada dengan narapidana pribumi dan di campakan ditengan Narapidana Belanda. Yang di bicarakannya setiap hari pun hanya berpusat di dua hal, makanan dan cuaca, besoknya juga makanan dan cuaca dan begitu juga seterusnya.
Singkat cerita setelah di bebaskan dari pencara pada 31 Desember 1931 dada sebuah tulisan yang tersebar berjudul "saya memulai kehidupan baru". Dalam tulisan itu sendiri jelas di katakan kalau Sukarno tidak akan melanjutkan aktivitas politaknya, dan seakan akan telah bertobat.

Sang Sipir penjara yang akan melepas bung karno pun bertanya "Ir Sukarno , dapatkah tuan menerima keberan kata - kata ini ? Apakah tuan betul - betul akan memulai kehidupan baru ?". Sukarno pun membalas " Seorang pemimpin tidak akan berubah karena hukuman. Saya masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan saya meninggalkan penjara dengan pikiran yang sama"

Begitulah Sukarno memegang teguh prinsip nya, sekalipun selama dua tahun ia telah melewati siksaan maha dahsyat selam dua tahun. Jadi itu dia sekilas mengenai perjalan Sukarno saat tengah di penjara di Penjara Banceuy dan Sukamiskin. Jika ada kesalahan kata kata atau informasi silahkan memberitahu saya di kolom komentar di bawah :)
Sumber : Total bung karno

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kasian ya pak ir.
soekarno dulu

Posting Komentar